Internasional

Kritik Global terhadap Rencana Permukiman Israel di Tepi Barat

Kritik internasional kembali menghampiri Israel setelah otoritas setempat menyetujui rencana pembangunan permukiman baru di Tepi Barat. Sedikitnya 21 negara termasuk Inggris, Prancis, Kanada, Jepang, dan Australia pada hari Kamis (21/8) mengeluarkan pernyataan bersama menentang rencana ini, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional yang dapat memperburuk ketegangan di wilayah tersebut.

Keputusan ini muncul setelah Komite Perencanaan Tinggi Israel menyetujui pembangunan sekitar 3.400 unit rumah di Mevaseret Adumim, kawasan yang dikenal juga sebagai E1. Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan Yerusalem dengan Maale Adumim, langkah yang dikhawatirkan dapat memutus konektivitas wilayah Palestina dan menghalangi tercapainya solusi dua negara.

Para menteri luar negeri negara-negara tersebut menegaskan bahwa langkah ini tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional. Mereka mendesak Israel untuk membatalkan rencana tersebut. “Keputusan Komite Perencanaan Tinggi Israel untuk menyetujui rencana pembangunan permukiman di kawasan E1, sebelah timur Yerusalem, tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional. Kami mengecam keras keputusan itu dan mendesak pembatalan segera,” demikian pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Inggris, menurut laporan Kantor Berita Antara.